Ekspor Produk Kerajinan Tangan RI Naik 4 Kali Lipat Dalam 20 Tahun


DKI Jakarta saat ini terpilih sebagai ikon penyelenggaraan pameran The 21st Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2019. Pameran tersebut menampilkan berbagai macam produk kerajinan tangan yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia.

Wakil Ketua Umum II Bidang Kerja Sama Kelembagaan dan Promosi Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI) Gusmardi Bustomi mengatakan angka tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Untuk tahun ini kita targetkan peningkatan menjadi US$ 1,3 miliar," kata Bustomi di JCC, Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Bustomi menceritakan, nilai ekspor produk handicraft atau kerajinan tangan pada tahun 1999 mencapai sekitar US$ 300 juta. Pada tahun 2018, nilai tersebut melonjak hingga empat kali lipat menjadi US$ 1,2 miliar.

Bustomi mengatakan, akan mengandalkan produk kerajinan tangan dengan bahan dasar seperti batu-batuan, kayu, rotan, hingga tekstil demi merealisasikan target ekspor di tahun ini.

Bahkan, dia mengaku akan memanfaatkan INACRAFT sebagai ajang promosi produk-produk asli Indonesia kepada dunia. Pasalnya, hingga saat ini sudah ada 1.100 orang pembeli yang terdaftar pada acara tersebut.

Apalagi, pameran produk kerajinan tangan ini berlangsung selama lima hari mulai 24-28 April 2018.

"Jumlah pengunjung tahun ini ditarget 200 ribu orang, tahun lalu 165 ribu orang. Jumlah pembeli dari luar negeri yang terdaftar sampai saat ini 1.100 orang luar negeri dari 60 negara," ujar dia.

Adapun, kata Bustomi, target transaksi selama penyelenggaraan pameran INACRAFT tahun 2019 sebesar Rp 140-146 miliar. Pameran yang berlangsung di JCC, Senayan, Jakarta Barat ini terdapat 1.400 booth yang diisi oleh 1.700 perusahaan atau pelaku usaha.

Sumber: DetikCom

Blink Indonesia

No comments:

Post a Comment

Instagram